Kata tak Bertuan
Kedatangan dan kepergian saling bergegas
Menyalami rel waktu dalam hitungan serba cepat
apa yang ditunggu selain perintah dari pengeras suara?
Menghalaumu ke tujuan yang entah:
Melanjutkan perjalanan atau diam ditelan tuanya waktu.
Atau tetap duduk termangu mendengar nabi palsu mengeluarkan
Sabda yang entah berantah.
Sadarlah tuan biar tidak digilas oleh buasnya
Waktu dan buaian-buaian para dewa yang menelusup di telinga tuan.
Banyak mantra yang mereka telah tunaikan tapi kosong tak bermakna
Hanya diri tuan yang bisa tuan andalkan bukan dewa-dewa atau nabi-nabi palsu
Yang sering menjual buaian dari kampus ke kampus, dari warung kopi ke warung kopi.
Sadarlah tuan bahwa waktu tuan bukan untuk mendengar firman dan sabda-sabda
Mereka. Kini saatnya tuan mempersiapkan diri tuan . Biar tidak digilas oleh buasnya waktu
Yang saling menikam
Yogyakarta 16 Maret 2017
Tulisan ini terinspirasi dari obrolan orang-orang yang mau di sarjana. Sesekali dia mengeryitkan dahinya. Menandakan ketidak siapannya tuk jadi sarjana. Mereka melihat semakin banyak sarjana semakin banyak pula pengangguran. Dia benar-benar kalut tuk menyandang gelar sarjana
0 komentar