Translate

Wednesday, May 20, 2015

Sugesti Atau Kondisi Mental?

Sugesti Atau Kondisi Mental?
Sugesti Sadis yang mendambakan kekuasaan, menemukan banyak ungkapan dalam konsentrasi kamp (Mein camp).  Hal itu di tandai oleh Mental massa jerman. Hitler di cintai dengan cara has yang bersifat sadis.“Mental mereka, ingin kemenangan dari yang lebih kuat dan kehancuran atau menyerah tanpa syarat pihak yang lebih lemah “.
(Erich fromm )
Dalam sikoanalisis yang dikembangkan oleh  Erich Fromm, dia mengungkapkan kalau manusia erat kaitannya dengan Sugesti dan kondisi Mental. Dimana kondisi Mental orang itu dapat Sugesti, mengenai sugesti dia mengatakan ada yang dari luar dirinya dan juga ada yang berasal dalam dirinya sendiri. Seperti halnya aksi massa sadis yang dilakukan oleh pengikut Hitler.
Aksi tersebut dilakukan oleh hitler, kerena dia mampu meberikan sugesti pada massanya untuk bisa sepaham dengan dia. sehingga dia dapat melakukan aksi sadis,  dia mampu menggerakkan manusia untuk melakukannya.

Ketika Erich Fromm berbicara Mental dan sugesti Tuhan. Bagi dia tuhan adalah konsekwensi kejiwaan manusia untuk mengatasi ketidak berdayaan. Mengenai kepercayaan yang dihadapi oleh manusia. Dia mengatakan bukan hanya kondisi sosial masyarakat yang dapat mempengaruhi kepercayaan, tapi kondisi Mental yang ada dalam dirinya mampu memberikan sugesti pada dirinya.
Dalam kaitannya dengan pisikis dan pisokologis, juga ada manusia yang kana teror oleh lingkungan mereka baik secara spiritual ataupun Mental, sehingga dalam halnya spiritual mereka akan cenderung tersugesti oleh kondisi Mental, atau orang lain yang mempunyai sugesti tinnggi. Sehingga kondisis spiritual mereka terganggu.
Dalam teror spiritual Mereka kadang tidak sadar bahwa dirinya sudah kena teror. Sehingga kelainan Mental yang mereka hadapi akan cenderung membenarkan keyakian yang mereka hadapi. seperti teror yang dilakukan oleh mereka yang punya agama. Mereka melakukan kekerasan atas dasar motivasi Agama. Keyakinan mereka menjadi teror dalam dirinya dan bahkan menjadi ancaman bagi orang lain.
Kelainan yang mereka hadapi (kena teror secara spiritual) menyakitkan, terhadap kebebasa-kebebasan manusiawi, mereka tidak lain hayalah doktrin yang mereka dapatkan.
Dalam sikoanalisis Erich Fromm menggambarkan hancurnya kehendak pendengar melalui kekuatan yang tinggi, seorang pembicara sebagai faktor utama dalam propaganda. Seperti halnya politisi yang lagi berorasi dalam rangka mendapatkan simpati. Maka sang orator tersebut akan mampu menpengaruhi sipendengar untuk melakukan apa yang di inginkan oleh sang orator tersebut.
Hitler dengan oratornya, mampu dikelilingi oleh ribuan massa yang mempunyai keyakinan yang sama, dia akan dengan sendirinya terpengarauh oleh pengaruh “magis”, dari apa yang kita sebut pengaruh massa (massa suggestion).
Bigitu halnya dengan aksi yang sering dilakukan oleh seseorang, untuk menumbangkan kekuasaan yang tidak sepaham dengannya, dia akan mudah terpengaruh dan akan ikut di dalamnya untuk menumbangkan sesuatu yang dia yakini tidak sepaham dengan dirinya karena pengaruh sang “Sugesti”.
Manusia akan mencoba untuk mengikuti apa yang dipandangnaya sepaham, atau bahkan yang lebih kuat dengan dirinya. Tapi tidak sedikit orang yang dalam menunaikan kehendak dalam dirinya hadir kerena sugesti orang lain atau kondisi spiritual.
Bagi kami kondisi Mental dan spiritual yang demikian hanya dapat menyebabkan kehancuran, karena gerak yang mereka lakukan dikendalikan oleh sugesti, yang menurut kami sugesti itu kadang hanya untuk kepentingan individu atu sebagian golongan yang berkepentingan saja.
Namun kami juga tidak dapat menafik, kalau sugesti itu tidak semuanya jelek, tergantung bagaimana sugesti itu kita gunakan untuk hal-hal yang lebih baik dan bermanfaat,  begitu juga dengan kondisi Mental seseorang tergantung kita mampu mengendalikan kondisi Mental kita atau tidak. Menurut kami kondisi Mental yang hebat adalah tergantung bagaimana kita mengisi pola pandang kita dan motivasi kita hidup.

Oleh: M. Adi  “Pembebasan”
Load disqus comments

0 komentar