Sugesti
Atau Kondisi Mental?
Sugesti
Sadis yang mendambakan kekuasaan, menemukan banyak ungkapan dalam konsentrasi
kamp (Mein camp). Hal itu di tandai oleh
Mental massa jerman. Hitler di cintai dengan cara has yang bersifat sadis.“Mental
mereka, ingin kemenangan dari yang lebih kuat dan kehancuran atau menyerah
tanpa syarat pihak yang lebih lemah “.
(Erich
fromm )
Dalam sikoanalisis yang
dikembangkan oleh Erich Fromm, dia mengungkapkan kalau manusia erat kaitannya dengan Sugesti
dan kondisi Mental. Dimana kondisi Mental orang itu dapat Sugesti, mengenai
sugesti dia mengatakan ada yang dari luar dirinya dan juga ada yang berasal
dalam dirinya sendiri. Seperti halnya aksi massa sadis yang dilakukan oleh pengikut
Hitler.
Aksi tersebut dilakukan
oleh hitler, kerena dia mampu meberikan sugesti pada massanya untuk bisa
sepaham dengan dia. sehingga dia dapat melakukan aksi sadis, dia mampu menggerakkan manusia untuk
melakukannya.
Ketika Erich Fromm
berbicara Mental dan sugesti Tuhan. Bagi dia tuhan adalah konsekwensi kejiwaan
manusia untuk mengatasi ketidak berdayaan. Mengenai kepercayaan yang dihadapi
oleh manusia. Dia mengatakan bukan hanya kondisi sosial masyarakat yang dapat
mempengaruhi kepercayaan, tapi kondisi Mental yang ada dalam dirinya mampu memberikan
sugesti pada dirinya.
Dalam kaitannya dengan
pisikis dan pisokologis, juga ada manusia yang kana teror oleh lingkungan
mereka baik secara spiritual ataupun Mental, sehingga dalam halnya spiritual
mereka akan cenderung tersugesti oleh kondisi Mental, atau orang lain yang
mempunyai sugesti tinnggi. Sehingga kondisis spiritual mereka terganggu.
Dalam teror spiritual Mereka
kadang tidak sadar bahwa dirinya sudah kena teror. Sehingga kelainan Mental
yang mereka hadapi akan cenderung membenarkan keyakian yang mereka hadapi.
seperti teror yang dilakukan oleh mereka yang punya agama. Mereka melakukan
kekerasan atas dasar motivasi Agama. Keyakinan mereka menjadi teror dalam
dirinya dan bahkan menjadi ancaman bagi orang lain.
Kelainan yang mereka hadapi
(kena teror secara spiritual) menyakitkan, terhadap kebebasa-kebebasan
manusiawi, mereka tidak lain hayalah doktrin yang mereka dapatkan.
Dalam sikoanalisis Erich Fromm menggambarkan hancurnya
kehendak pendengar melalui kekuatan yang tinggi, seorang pembicara sebagai faktor
utama dalam propaganda. Seperti halnya politisi yang lagi berorasi dalam rangka
mendapatkan simpati. Maka sang orator tersebut akan mampu menpengaruhi sipendengar
untuk melakukan apa yang di inginkan oleh sang orator tersebut.
Hitler dengan oratornya,
mampu dikelilingi oleh ribuan massa yang mempunyai keyakinan yang sama, dia
akan dengan sendirinya terpengarauh oleh pengaruh “magis”, dari apa yang kita
sebut pengaruh massa (massa suggestion).
Bigitu halnya dengan
aksi yang sering dilakukan oleh seseorang, untuk menumbangkan kekuasaan yang
tidak sepaham dengannya, dia akan mudah terpengaruh dan akan ikut di dalamnya
untuk menumbangkan sesuatu yang dia yakini tidak sepaham dengan dirinya karena
pengaruh sang “Sugesti”.
Manusia akan mencoba
untuk mengikuti apa yang dipandangnaya sepaham, atau bahkan yang lebih kuat
dengan dirinya. Tapi tidak sedikit orang yang dalam menunaikan kehendak dalam
dirinya hadir kerena sugesti orang lain atau kondisi spiritual.
Bagi kami kondisi Mental
dan spiritual yang demikian hanya dapat menyebabkan kehancuran, karena gerak
yang mereka lakukan dikendalikan oleh sugesti, yang menurut kami sugesti itu kadang
hanya untuk kepentingan individu atu sebagian golongan yang berkepentingan
saja.
Namun kami juga tidak
dapat menafik, kalau sugesti itu tidak semuanya jelek, tergantung bagaimana
sugesti itu kita gunakan untuk hal-hal yang lebih baik dan bermanfaat, begitu juga dengan kondisi Mental seseorang
tergantung kita mampu mengendalikan kondisi Mental kita atau tidak. Menurut
kami kondisi Mental yang hebat adalah tergantung bagaimana kita mengisi pola
pandang kita dan motivasi kita hidup.
Oleh: M. Adi “Pembebasan”
0 komentar