Negara Setengah Asu
OLEH: M.ADI
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yogyakarta
Fakultas Usuluddin Agidah dan Filsaf
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yogyakarta
Fakultas Usuluddin Agidah dan Filsaf
FA(Filsafat Agama) begitulah
kira-kira nama jurusan aku sekarang yang sebelumnya di kenal dengan AF (Aqidah
Filsafat) ketidak jelasan prodi di tambah lagi dengan sistem pelajaran yang
harus berubah, membuat aku semakin tidak
perca dengan pendidikan di Negeri ini. Mungkin saja aku sudah terjebak di negeri
yang salah aku hidup di tengah kekerisisn para pejabat yang gila dengan
kekuasaan dan gila dengan politik yang hanya bisa mendapatkan ang. Idealisme telah
mereka tukar dengan kapitalisme yang ujung-ujungnya berorientasi pada uang.
Kerisis idealisme berdampak pada kebijakan yang
menurut saya membuat pendidikan semakin carut-marut dan acak-acakan.Disamping
perubahan jurusan telah mengaubah cara pandang dan corak pemikiran. hal ini
mengakibatkan akan terlambatnya sistem KTSP. Dan tiadak jarang materi yang
sebulumya menjdi materi wjib yang telah aku ambil ahirnya di hapus diganti dengan
mata kuliah yang lain. Hal itu di sebabkan perubahan nam jurusan, yang
implikasinya sangat besar. Yang embuat saya sangat kecewa kame harus menghapus
materi yang telah aku ambil ahirnya di hpus dan di ganti di sesuaikan dg sistem
yang telah menjadi keputusan mentri pendidikan di tiap prodi.
Bila aku mulai sedikit
mengenai pendidikan, ternyata pendidikan ini sudah menjadi candu, sistem
pelajaran di negra ini hanya menjadi
proyek para Asu pendidik. Membuat mahasiswa menjadi semakin pinlan .
Entah arah pendidikan ini mau di bawa
kemana namun yang jelas pendidikan di indonesia sampai hari ini belum punya
jatidiri yang jelas sehingga negera kita jadi negara Asu yang ahanya biasa mengaung
berargumen tanpa retorika yang jelas. Bukankah kita sering mendengar bahwa tujuan
pendidika itu adalah untuk memanusiakan manusia. Tapi nyatanya samapai ahari ini
manusia masih belum seutuh menjadi manusia kerena bagansa ini mendi negera yang
bisanya hanya mengikor dan tidak punya jati diri.
Sistem pendidikan yang sudah seperti
ini masih dapat pembenaran dari alih-alih kuasa Asu. Yang selalu menganggap
dirinya menjadi elemin yang paling benar dan oknumya tidak pernah salah.
Begitulah mereka menganggap pendidikan
yang mereka jalankan hari ini.
Hari ini bangsa indonesia telah
berhasil menciptakan prodak manusia yang gagal. Menciptakan manusia yang tidak
punya daya tawar. Kerena betapa malunya kita sebagai negra yag berkembang dan
pendidiknya masih tak ubahnya dengan asu.
0 komentar