ALAM NYATA DAN ALAM CINTA
OLEH: M.ADI
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yogyakarta
Fakultas Usuluddin Agidah dan Filsafa
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yogyakarta
Fakultas Usuluddin Agidah dan Filsafa
Sudah barang tentu kita sebagai mahluk akan mengenal yang namanya cinta.
Cinta kepada pasangan bahkan cinta kepada sang pencipta. Dalam alam realitas kita
sering menghampiri kita yaitu” antara alam yang nyata dan alam cinta”. Catatan ini
kami buat setelah kami membaca buku yang sangat tipis yaitu setebal 98 halaman.
karangan Haji Moh, Sjafa’at mintareja S.H “Rasionalisme Versus Iman” sudah
barang tentu kita seorang mukmin akan selalu punya pandangan yang sangat luas
mengenai islam bahkan ada sebagaian golongan cenderung mengklaim bahwa antara
keimanan dan cinta itu tidak mempunyai perbedaan yang terlalu mencolok.
Berbicara keimanan tentunya tidak akan kita bisa sentuh dengan
logika yang terlalu menjulang tinggi, tapi kita yakin bahwa antara cinta dan
logika adalah dua dimensi yang berbeda yaitu antara rasio dan rasa. Sukarno
sebagai tokoh pejuang yang netral agama tentunya akan selalu mengatakan bahwa
urusan agama itu adalah urusan pribadi manusia sedangkan al-quran dan hadist
harus diinterpretasi ulang sesuai dengan akal. Hal demikian kemudian beda halnya
dengan pandangan Natsir yang menganggap islam itu Soheh Li Kulli Zaman Wa
Makan.
Hal demikian adalah merupakan perbincangan ulama dan tokoh pejuang
islam indonesia tempo dulu. Barang tentu untuk membedakan antara rasional yang selalu
cendrung radikal akan sulit mencapai tahap keimanan, karena keiman itu akan
hadir dan langsung diterima oleh akal.
Rasio akan cnderung menanyakan hal-hal yang sudah di anggap paten
oleh agama sedang keimanan akan segera percaya pada apa yang di saksikan dan di
tangkap oleh panca indra, dia akan segera menerima pada apa yang dia tangkap dengan keyakinan dan ketulusan hati.
buku itu walaupun kecil sangat menarik untuk kita baca, sebagai bahan renungan apakah kita hidup hanya selalu dipedaya oleh logika sehingga kadang kita mengabaikan hal-hal yang sudah dianggap paten oleh agama. buku itu akan mengantarkan kita pada subuah porgolakan untuk mencapai sebuah tahap keyakinan
0 komentar