Translate

Wednesday, April 10, 2013

PENDIDIKAN ISLAM DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS



PENDIDIKAN ISLAM DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS 
OLEH: M.ADI
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yogyakarta
Fakultas Usuluddin Agidah dan Filsafa
A.    Pedahuluan
Pendidikan adalah proses, bukan aktivitas spontan yang sekali jadi. Sebagai sebuah proses, maka hakekat pendidikan adalah rangkain aktivitas terprogram, terarah dan berkesinambungan. Ada berbagai komponen yang berfungsi sebagai penopang  terlaksananya aktivitas pendidikan secara efektif dan efisien. Komponen-komponen itu saling berhubungan dan memiliki kebergantungan satu sama lain. oleh karenanya, dapatlah dikatakan bahwa pendidikan adalah kumpulan aktivitas dalam sebuah sistem.
Selanjutnya

Monday, April 1, 2013

Mncintai Sebuah Perbedaan

Kehidupan Ini Mustahil Berjalan Tanpa Adanya Sebuah Perbedaan
OLEH: M.ADI
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yogyakarta
Fakultas Usuluddin Agidah dan Filsafa
Sering kita melewatkan Peristiwa penting dalam kehidupan ini. Terkadang kita merasa sudah terbiasa dengan semua apa yang telah terjadi dalam kehidupan kita. Bahkan kadang kita melupakan apa yang baru saja kita lakukan dan apa yang terjadi dalm hidup ini semuanya dibiarkan berlalu begitu saja. Sedangkan kalau kita amati peristiwa yang terjadi dalam hidup ini penuh degan keberagaman, begitu pula cara orang mempertahankan hidupnya di dunia ini, mereka mempertahankan keberalangsungan hidupnya dengan cara yang beragam pula, ada yang menjual Roti ada pula yang menjual  Bakso,tukakang becak ada tukang Salaes, ada Guru, Dosen dll mereka semua mempertahankan keberlangsungan hidupnya dengan cara yang berbeda dan kapsitas yang meraka miliki berbeda pula, sehingga hasil yang mereka peroleh berbeda pula.
Hal itu, menggambarkan betapa agungnya tuhan menciptakan kemampuan manusia yang berbeda sehingga semua kehidupan dalam dunia ini berjalan dengan teratur. perjalanan dari UIN-SUKA (Uneversitas Sunan Kalijaga Yogyakarata) menuju KOMUNITAS MATA PENA Kota Bantul yogyakarta membuat mataku terbelalak melihat periswtiwa yang ada di dunia ini.
Membawa aku tuk sejenak berpikir bagaimana kalau seandainya tuhan menciptakan kemampuan manusia dangan kemampuan yang sama. Niscaya dunia ini penuh dengan keributan karena semua orang akan beretengkar dan saling tikam-menikam untuk menjadi yang terbaik dalam satu bidang yang di ciptakan oleh tuhan
Jika perbedaan dalam dunia ini tidak ada. dalam bayangan saya kehidupan di muka bumi ini tidak akan peranah ada dan berajalan seperti yang kita rasakan sekarang. Tidak boleh kita pungkiri kalau seandainya manusia yang ada itu sama lalu siapa yang akan membedakan antara aku kamu, engkau dan kalian.
Namun dewasa  ini gambaran yang ada dalam pikiran saya, bahkan dalam pikiran anda sekalian yang mengaku dirinya mau menegakkan sebuah kebenaran mereka selalu menyalahkan orang yang berbeda pandangan yang berbeda pemikiran sering kali di anggap kafir. Da di kecam masuk neraka bahkan halal darahnya untuk kita bunuh.
Lalu jika pandangan demikian yang terjadi sebenarnya siapa yang kafir, siapa yang harus di masukkan kedalam neraka. Siapa yang benar dan siapa y ang bersalah tentunya mereka menjawab saya yang benar dan mereka yang salah saya kira semua golongan akan menganggap dirinya benar dan cenderung menyalahkan yang lain.
Tapi pemikiran saya semakin  ketika mereka kurang menghargai sebuah adanya perbedaan kenapa mereka tidak menciptakan keteraturan dalam hidup ini mengapa mereka tidak pernah melihat bahwa diriny lahir kedunia telah dilahirakan degan sebuah perbedaan, beda dari ayahnya beda dari ibunya bahkan terkadang tidak ada kesamaan sama sekali dengan orang tua yang melahirkan mereka.Tapi kenapa mereka tidak menghargai sebuah perbedaan. Tapi mereka malah menghalalkan adanya sebuah pembunuhan ketika tidak sepaham degan mereka.
Paham yang demikina heamt saya kurang benar dan sangat membahayakan terhadap keberlangsungan ummat manusia yang tentram dan damai. Mereka telah mengundang keresahan dari semuan elemin kehidupan di muka bumi. 
Selanjutnya